Minggu, 14 Agustus 2011
KUNIR UNTUK OBAT DIARE
- Sambil nunggu magrib enak’e ngapain niki dhe?
+ Menengo to aku ki lagi kimir ”kenapa setiap habis sholat idul fitri pas makan menune pasti KUPAT ?
- Waduh enggih..nggih Dhe..kiro-kiro nopo maknanya Dhe?
+ Ya itu yang dari tadi aku klak klik nenggone google...ning akhire ketemu makna KUPAT dalam idul fitri...
- Lha Pripun Dhe artine...?
+ Dulu jamane SUNAN BONANG awale beliau menyampaikan makna berpuasa melalui simbul-simbul budaya Jawa. Beliau mengambil hadits Nabi Muhammmad SAW : ” barang siapa bepuasa di bulan romadhan dengan iman dan penuh kesungguhan (maka) akan diampuni dosanya yang telah lalu”. Kata ”Dosa” iku untuk diterjemahkan kedalam bahasa dan pemahaman budaya jawa yang mudah dimengerti oleh masyarakat yang tingkat pengetahuan dan tingkat ekonominya rendah pada waktu itu rak sulit, Makane hadits kuwi dimaknai sebagai berikut :” Kita harus berpuasa dangan iklas dan kesungguhan agar nantinya dapat menikmati KUPAT”
Nanging Le..... KUPAT sing dimaksud Sunan Bonang adalah singkatan dari LAKU SING PAPAT atau empat keadaan yang dianugerahkan kepada mereka yang berpuasa dengan iklas dan kesungguhan,yoiku Lebar,Lebur,Luber,Labur.
- Stop dulu Dhe saya mau ke WC dulu...
+ Yo wis sana......uwis to ? tak lanjut ke yo !!....LEBAR artine selesai kewajiban berpuasane ,LEBUR artinya terhapus semua dosa-dosanya,LUBER artinya pahala amal-amalnya melimpah ruah, LABUR ( Jawa: mengecat dengan warna putih) artinya putih bersih.
- Ntar dulu Dhe stop dulu..saya tak ke WC lagi...
+ Oalah trembelane diceritani malah Wesa..wese..wesa..wese mencret po??
- Mules dari pagi tadi Dhe...
+ Lha nek mung kuwi gampang obate...Ambil Kunir kiro2 segede jempol tangan terus dipanggang, kemudian ambil gula merah secukupnya...masukan kunir dan gula merah kedalam gelas, tuangkan air panas tunggu sampai hangat 2 kuku terus minum pasti mules mu and mencretmu ilang saknaliko...kono cobonen...
+ Tak teruske yo...Kupat dibungkus nganggo JANUR (daun kelapa yang masih muda) sing dimaksud JANUR yoiku ”SeJAtining NUR” atau cahaya yang sebenarnya yaitu putih bersih tanpa cela. Jatining Nur itulah sejatinya disebut fitrah sehingga barang siapa yang memperoleh jatining Nur berarti telah kembali ke fitrah ( iedul fithri). Jatining Nur atau hati yang putih-bersih tersebut diperoleh karena semua dosa kita di masa lalu telah dibersihkan dan diampuni Allah SWT. Nah orang yang mendapat ampunan dari segala dosa itu berhak mendapatkan empat keadaan ( LAKU SING PAPAT atau KUPAT). JANUR dan KUPAT dapat kita jadikan bahan refleksi dalam menjalankan kehidupan/tugas di lingkungan kita bekerja. Bagaimana kita bisa memunculkan rasa IKLAS dan SUNGGUH_SUNGGUH disaat menjalankan rutinitas yang menjadi tanggunjawab kita.....Mudeng ora Le..?? Le..Le.. wow bedes tenan lungo ora ngomong – ngomong.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar