Pagi ini sudah sangat terasa suasana
Lebaran, di TV dan di Koran serta Radiao sudah banyak yang mewartakan arus
perpindahan penduduk dari tempat tinggal ke tempat tanah nenek moyang mereka.
Suasana Pelabuhan merak –bakhauni, Pantura, Nagrek menjadi sangat familiar di
telinga penduduk negeri ini karena satiap saat,setiap waktu selalu
disebut-sebut di TV, Koran dan Radio………
-
Kok
belum siap-siap Dhe?
+ Uwis tak siapke kabeh Ki?... sangu wis
ono,pakaian wis di masuke koper,mobil wis di service…pokoke wis sangat siap Le,
tinggal wuuusss…
-
Tapi kok
masih santai- santai saja, apa masih setengah hati mudiknya?
+ Sak bener e yo begitu, pengin mudik tapi kok
liburnya cuma sebentar,klo ga mudik kayaknya kok kurang sreg…..ga bisa ketemu
ama Ibu tercinta,kang mas-kangmas ku….lan KUPAT OPORnya itu lho yang bikin
ketagihan…..
-
Tapi
kenapa nggih setiap lebaran kok menune pasti ada KUPAT?
+ Menurut cerita yang saya baca, itu berkaitan
dengan syiar Islam jaman dulu Le.Begini ceritanya:
Dulu Sunan Bonang adalah yang pertama menyampaikan makna ne puasa
nganggo
simbul-simbul budaya Jawa. Beliau mengambil
hadits Nabi Muhammmad SAW : ”
barang siapa bepuasa di bulan romadhan dengan iman dan penuh kesungguhan (maka)
akan diampuni dosanya yang telah lalu” biar mudah untuk
diterjemahke kedalam budaya jawa yg tingkat ekonomi dan pendidikane rendah, maka hadits
tersebut beliau ganti menjadi :” Kita harus
berpuasa dangan iklas dan kesungguhan agar nantinya dapat menikmati kupat”.
Sik dimaksud
KUPAT oleh Sunan Bonang yoiku LAKU SING PAPAT atau empat keadaan yang dianugerahkan
kepada mereka yang berpuasa dengan iklas dan kesungguhan,yaitu Lebar,Lebur,Luber,Labur.
LEBAR artine selesai kewajiban berpuasa,LEBUR artine terhapus semua dosa-dosanya,LUBER artine melimpah ruah pahala amal-amalnya,
LABUR ( Jawa: mengecat dengan warna putih) artine putih bersih.
Nek gawe Kupat iku dibungkus ama JANUR (daun kelapa yang masih muda)
yang dimaksud JANUR yoiku ”SeJAtining NUR”
atau cahaya yang sebenarnya yaitu putih bersih tanpa cela. Jatining Nur itulah
sejatinya disebut fitrah sehingga barang siapa yang memperoleh jatining Nur
berarti telah kembali ke fitrah ( iedul fithri).
Jatining Nur atau hati yang
putih-bersih tersebut diperoleh karena semua dosa kita di masa lalu telah
dibersihkan dan diampuni Allah SWT. Nah
orang yang mendapat ampunan dari segala dosa itu berhak mendapatkan empat
keadaan ( LAKU SING PAPAT atau KUPAT).
- Wah jan dalam bener maknane nggih Dhe,
saya yakin tidak semua orang ngerti
makna dari kupat Niki dhe tapi saya yakin semua orang pasti menanyakan
mana opor ayam ama KUPATnya? sesaat setelah sholat Idul Fitri.....
+ Nek awakmu mudik biar ga sakit
pinggang karena kurang minum,coba ini biar rasa sakit pinggangnya hilang:
10 lembar daun
adpukat yang masih muda, rebus dengan 2 gelas air dan
biarkan hingga
tinggal 1/2 gelas.minumlah air itu pasti rasa itu akan hilang.
0 komentar:
Posting Komentar